Wednesday, December 29, 2010

♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

KEKECEWAAN DATANG TAK DIUNDANG, MEMBUAT HATI BIMBANG DAN USANG. NAMUN TERKADANG, KEKECEWAAN JUSTRU MEMBAWA KITA MENUJU ALAM KEDEWASAAN YANG MUARANYA ADALAH KESUKSESAN. SUNGGUH, ALLAH MENCIPTAKAN SEGALA SESUATU DENGAN TIDAK SIA-SIA.

Menjaga Lisan

Imam Al-Ghazali mengemukakan ada 14 macam bahaya lidah yang harus diperhatikan manusia.

Pertama, perkataan yang tidak bermanfaat yang bisa membuat hati kasar.

Kedua, mereka yang banyak omong, maka ia banyak bohong.

Ketiga, omong kosong. Padahal ciri-ciri orang beriman (QS 23:3) adalah mereka yang senantiasa menghindarkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat.

Keempat, menyebabkan pertengkaran dan dendam.

Kelima, banyak bicara akan menimbulkan permusuhan antarkelompok dan golongan.

Keenam, mereka yang berbohong dengan mengaku sebagai pakar suatu bidang.

Ketujuh, ucapan yang mengandung hujatan dan cacian.

Kedelapan, ucapan yang mengutuk seseorang atau satu golongan.

Kesembilan, ungkapan syair atau nyanyian porno yang membangkitkan nafsu kebinatangan seseorang.

Kesepuluh, senda gurau dengan memperolok-olok orang lain. Rasulullah bersabda: ''''Sesungguhnya mereka yang menertawakan teman-temannya, mereka akan jatuh ke dalam neraka, lebih jatuh dari bintang surya.''''

Kesebelas, mengejek orang lain. Allah berfirman: ''''Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum merendahkan (menertawakan) kaum yang lain. Boleh jadi (yang ditertawakan itu) lebih baik dari mereka (yang menertawakan). Jangan pula sekelompok wanita menertawakan kelompok wanita yang lain, boleh jadi (yang diperolok-olok itu) lebih baik dari mereka dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk,'''' (QS 49: 11).

Kedua belas, membuka rahasia orang lain.

Ketiga belas, berjanji palsu.

Keempat belas, bersumpah palsu. Semua itu akan merusak nilai-nilai amanah. Rasulullah bersabda: ''''Waspadalah terhadap pembohong! Sebab pembohong dan orang-orang yang dzalim sama-sama dalam neraka.'''' (HR Ibnu Majah)

Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah: ''''Apa penyebab terbesar orang masuk neraka?'''' Nabi menjawab: ''''Karena lidah dan kemaluannya.'''' (HR Turmudzi). Mudah-mudahan kita semua dapat mengendalikan diri.

Allahummaghfirli dunibi waliwalidaiyya....


Do’a yang mengalir syahdu selalu membasahi langkah anak-anakmu, engkaulah yang mengajarkan mereka makna kehidupan. Ibu, yang rela melahirkan, hingga menuntunmu merasakan kasih sayang dunia. Ayah yang mengajarkan akan kegigihan dalam bersikap dan bertindak.. ..

“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar beruntuk baik kepada orang tuanya, ibu telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapih dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Kulah kalian kembali” ..::Luqman ; 14::..

Subhanallah.. ..

“Kami perintahkan kepada manusia supaya beruntuk baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibu mengandung degan susah payah, dan melahirkan degan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapih ialah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umur sampai empat puluh tahun, ia berdo’a “Ya Rabb-ku, tunjukilah aku untuk menysukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat beruntuk amal yang shalih yang Engkau ridloi, berilah kebaikan kepadaku degan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguh aku termasuk orang-orang yang berserah diri” ..::Al-Ahqaaf : 15::..

Sungguh janganlah sekali-kali engkau menyakiti hatinya, karena murka Tuhanmu berada padanya.
Hormatilah keduanya, berbaktilah kepada keduanya. Betapapun buruknya ia, ia tetap orang tua yang melahirkan kalian.
Bersopan santunlah kepada keduannya, karena dalam Ridho Tuhanmu ada pada Do’a-do’a yang di munajatkannya.

"Dan Rabb-mu telah memerintahkan kpd manusia janganlah ia beribadah melainkan ha kpdNya dan hendaklah beruntuk baik kpd kedua orang tua dgn sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari kedua atau kedua-dua telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan kpd kedua ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya”   ..::Al-Isra : 23::

“Dan katakanlah kepada kedua perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap kedua degan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku sayangilah kedua sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil”  ..::Al-Isra : 24::..